Posted by : Unknown Rabu, 27 November 2013

Suku bangsa Jawa adalah suku bangasa Indonesia yang paling banyak jumlahnya, menempati seluruh daerah jawa tengah, jawa timur dan sebagian jawa barat mereka menggunakan bahasa jawa secara keseluruhan, hanya saja terdapat perbedaan dialek di daerah tertentu. Suku bangsa jawa termasuk suku bangsa yang telah maju kebudayaannya, karena sejak zaman dahulu mereka telah banyak mendapat pengaruh dari berbagai kebudayaan, seperti : kedubayanan Hindu, Budha, Islam dan Eropa. Setelah mengetahui suku bangsa di Indonesia maka sekarang penyusun akan membahas tentang salah satu suku di Indonsia yaitu Suku jawa. SISTEM KEPERCAYAAN ATAU RELIGI Agama yang dianut oleh sebagian besar suku jawa adalah Agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan budha. Pemeluk Agama Islam dibedakan menjadi dua golongan, yaitu: 1.Golongan Islam Santri, yaitu golongan yang menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran Islam dengan syariat-syariatnya. 2.Golongan Islam Kejawen, yaitu golongan yang percaya pada ajaran Islam, tetapi tidak patuh menjalankan syariat Islam dan masih percaya kepada kekuatan lain. Selain itu, orang Jawa masih percaya pada hal yang gaib atau kekuatan lain: 1.Percaya pada makhluk-makhluk halus seperti memedi, genderuwo, tuyul, setan, dan lain-lain. 2.Percaya pada hari baik atau naas. 3.Percaya pada hari kelahiran atau weton. 4.Percaya pada benda-benda pusaka, jimat, dan sejenisnya. Sehubungan dengan berbagai kepercayaan, maka dilaksanakan upacara-upacara selametan sebagai berikut: ØUpacara selametan yang berhubungan dengan lingkaran hidup manusia, seperti mitoni, kematian, dan lainnya. Ø Upacara selametan yang berhubungan dengan kehidupan desa, seperti bersih desa, penggarapan pertanian, dan lainnya. Ø Upacara selametan yang berhubungan dengan pernikahan, seperti selamatan sepasaran setelah pernikahan. Ø Upacara selametan yang berhubungan dengan peringatan hari-hari atau bulan-bulan besar Islam, seperti sekatenan atau grebeg maulud, sura, dan sebagainya. Ø Upacara selametan yang berhubungan dengan kejadian-kejadian tertentu, seperti melakukan perjalanan jauh, mulai membuat rumah, dan sebagainya. Ø Upacara selametan yang berhubungan dengan orang meninggal dunia, seperti selametan surtanah atau (geblak), nelung dina, dan lainnya. SISTEM KEKERABATAN Masyarakat Jawa menganut sistem kekerabatan bilateral atau parental, yaitu sistem kekerabatan yang menarik garis keturunan dari bapak/ibu. Istilah- istilah yang digunakan dalam sistem kekerabatan Jawa sebagai berikut: 1.Pakde dan Bude (uwa), yaitu semua kakak dari bapak dan ibu, baik laki-laki maupun perempunan beserta suami dan istrinya. 2.Paklik (Paman) dan Bulik (bibi), yaitu semua adik dari ayah dan ibu,baik laki-laki maupun perempuan beserta suami dan istrinya. 3.Nak Ndulur (Sepupu), yaitu anak dari pakde-bude dan paklik-bulik. 4.Misan, yaitu anak dari saudara sepupu. Pada masyarakat Jawa, perkawinan dianggap ideal apabila diukur dari segi keyakinan dan kesamaan adat yang menunjukan adanya pemilihan jodoh ideal. Ukuran ideal bagi pria adalah perhitungan bibit, bebet, dan bobot. Sedangkan bagi wanita, perhitungannya didasarkan pada mugen, tegen, dan rigen. Pernikahan yang dilarang, yaitu menikah dengan: 1.Saudara kandung. 2.Pancer lanang (anak dari dua saudara kandung laki-laki). 3.Pihak laki-laki lebih muda abunya dari pihak perempuan.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut